Strategi Organisasi Pergerakan Kebangsaan Indonesia
Kata Pengantar
Assalamualaikum
wr.wb
Puji syukur saya panjatkan kepada
Allah SWT. Karena rahmat dan ridhoNya saya dapat menyelesaikan makalah Sejarah mengenai Strategi Organisasi
Pergerakan Kebangsaan Indonesia ini. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :
- Orang tua, yang sudah mensupport saya
- Bunda, yang telah membimbing saya
- Teman - teman XI IPA 2, yang memberi semangat
Harapan saya, semoga laporan ini
berguna bagi semua orang yang memerlukan materi ini dan sebagai bahan
pelajaran.
Wassalamualaikum
wr.wb
Jakarta, Januari 2010
Penulis
Pembahasan
A. Budi
Utomo (BU)
Budi Utomo adalah organisasi
pergerakan modern yang pertama di Indonesia dengan memiliki struktur organisasi
pengurus tetap, anggota, tujuan dan juga rencana kerja dengan aturan-aturan
tertentu yang telah ditetapkan. Budi utomo pada saat ini lebih dikenal oleh
masyarakat sebagai salah satu STM yang memiliki siswa yang suka tawuran, bikin
rusuh, bandel, dan sebagainya. Biasanya anak sekolah tersebut menyebut dengan
singkatan Budut / Boedoet (Boedi Oetomo). Pada artikel kali ini yang kita sorot
adalah Budi Utomo yang organisasi jaman dulu, bukan yang STM.
Budi Utomo didirikan oleh mahasiswa
STOVIA dengan pelopor pendiri Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Sutomo pada tanggal
20 Mei 1908 yang bertujuan untuk memajukan Bangsa Indonesia, meningkatkan
martabat bangsa dan membangkitkan Kesadaran Nasional. Tanggal 20 Mei 1908 biasa
diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional Indonesia.
- Latar belakang
Budi Utomo lahir dari inspirasi yang
dikemukakan oleh Wahidin
Soedirohoesodo disaat beliau sedang berkeliling ke
setiap sekolah untuk menyebarkan beasiswa, salah satunya STOVIA (School
tot Opleiding van Inlandsche Artsen).
Sejak saat itu, mahasiswa STOVIA mulai terbuka pikirannya dan mereka mulai mengadakan
pertemuan-pertemuan dan diskusi yang sering dilakukan di perpustakaan STOVIA oleh beberapa mahasiswa, antara lain Soetomo, Goenawan
Mangoenkoesoemo, Goembrek, Saleh, dan Soeleman. Mereka memikirkan nasib bangsa
yang sangat buruk dan selalu dianggap bodoh dan tidak bermartabat oleh bangsa
lain (Belanda), serta bagaimana cara memperbaiki keadaan yang amat buruk dan
tidak adil itu. Para pejabat pangreh
praja (sekarang pamong praja) kebanyakan hanya memikirkan kepentingan
sendiri dan jabatan. Dalam praktik mereka pun tampak menindas rakyat dan bangsa
sendiri, misalnya dengan menarik pajak sebanyak-banyaknya untuk menyenangkan
hati atasan dan para penguasa Belanda.
Para pemuda mahasiswa itu juga
menyadari bahwa mereka membutuhkan sebuah organisasi untuk mewadahi mereka,
seperti halnya golongan-golongan lain yang mendirikan perkumpulan hanya untuk
golongan mereka seperti Tiong Hoa Hwee Koan untuk orang Tionghoa dan Indische
Bond untuk orang Indo-Belanda.
Pemerintah Hindia Belanda jelas juga tidak bisa diharapkan mau menolong dan
memperbaiki nasib rakyat kecil kaum pribumi, bahkan sebaliknya, merekalah yang selama ini
menyengsarakan kaum pribumi dengan mengeluarkan peraturan-peraturan yang sangat
merugikan rakyat kecil.
Para pemuda itu akhirnya
berkesimpulan bahwa merekalah yang harus mengambil prakarsa menolong rakyatnya
sendiri. Pada waktu itulah muncul gagasan Soetomo untuk mendirikan sebuah
perkumpulan yang akan mempersatukan semua orang Jawa, Sunda, dan Madura yang
diharapkan bisa dan bersedia memikirkan serta memperbaiki nasib bangsanya.
Perkumpulan ini tidak bersifat eksklusif tetapi terbuka untuk siapa saja tanpa
melihat kedudukan, kekayaan, atau pendidikannya.
DOWNLOAD CONTOH MAKALAH SEJARAH LENGKAP VERSI DOC DI SINI ;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar